Total Pageviews

About Me

My photo
depok, Indonesia
I always remember I am special.

Thursday, March 28, 2013

Teori kepribadian sehat


Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian bersal dari kata persona yang berarti topeng. Apa itu topeng? Pada umumnya topeng diartikan sebagai penutup muka atau wajah manusia. Umumnya terbuat dari kayu, kertas, kain dan bahan lainnya dengan bentuk raut muka menurut kreativitas penciptanya. Dari pengertian topeng pada umumnya sudah jelas bahwa topeng identik dengan kepribadian manusia. Topeng disini dimaksudkan sebagai wujud dari peran sosial yang diharapkan akan dilakukan oleh si pemakai topeng.
Pengertian ini sangat berdasar karena seperti apa yang saya jelaskan secara singkat kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin (Romawi), yaitu persone yang berarti  “kedok atau topeng”. Sejarahnya, pada zaman Romawi, persone (topeng) selalu dipakai para pemain sandiwara di teater-teater drama.
Dengan berjalannya waku kata persone menjadi istilah dan sebuah gambaran yang diterima di masyarakat sebagai harapan atau perilaku yang diharapkan sesuai dengan peran atau gambaran sosial yang diterimanya. Pengertian kepribadian pun menjadi mengarah ke makna negatif. Kepribadian diibaratkan topeng yang harus dikenakan oleh “pemain” agar diterima dan mendapat respon baik dari orang lain.
Apakah ini yang disebut kepribadian sehat? Lalu bagaimana cirri-ciri kepribadian yang sehat? Dalam teori psikologi ada tiga “mazhab” besar yang akan menjelaskan bagaimana kepribadian sehat itu. Berikut tiga mazhab psikologi tersebut ;
1. Teori Psikoanalisa
Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memperhatikan struktur jiw manusia adalah Sigmun Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasi interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebut id, ego,superego (Heru Basuki: 2008,12-31; Sumadi Suryabrata: 2003,34).
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, atau disebut juga pusat insting (hawa nafsu). Ada dua insting dominan, yaitu; a) libido, yaitu insting reproduktif untuk tujuan-tujuan yang konstruktif; b) Thanatos, yaitu insting destruktif dan agresif. Insting ini disebut juga insting kematian. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan, ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu.
Ego berfungsi menjembatani tuntutan-tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah ediator antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan  rasional dan realistic. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas.
Superego adalah “polisi kepribadian” yang mewakili dunia ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan cultural  masyarakatnya. Superego akan memaksa Ego untuk menekan hasrat-hasrat  yang tidak berlainan ke alam bawah sadar. Baik Id maupun Superego berada di dalam bawah sadar manusia, sedangkan Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan peraturan Superego.
2. Teori Behavioralisme
Behavioralisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoalanailsis yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak.
Behavioralisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Teori kaum behavioralisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar. Behavioralisme tidak mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional tetapi kaum behavioraisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
Behavioralisme tidak bisa menjelaskan tentang motivasi. Motivasi memang terjadi dalam diri individu, sedangkan kaum behaviorisme hanya melihat pada peristiwa yang kasat mata dalam arti yang dapat di amati atau bersifat eksternal.
3. Teori Humanistik
Psikologi humanistic dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisa dan behavioralisme. Dalam pandangan behavioralisme  manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistic mengambil banyak dari psikoanalisis neo Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme (Alwisol,2008:22). 
Hidup kita baru bermakna hanya apabila melibatkan nilai-nilai dan pilihan yang konstruktif secara sosial. Jadi pada intinya, psikologi humanisme adalah bahwa pada keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya. Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi dimana dia (Sang Aku/Ku, atau Diriku) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal.

Daftar Pustaka :
Siti Sundari, HS.2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Cetakan pertama. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.



No comments:

Post a Comment